Demo Ricuh Tuntut Tragedi Kanjuruhan, 107 Aremania Ditahan

Ratusan orang yang mengatasnamakan Arek Malang Bersatu menggelar demo di Kantor Arema FC, Jalan Mayjen Panjaitan, Kota Malang, Minggu (29/1). Namun, demo berujung ricuh hingga perusakan kantor terbilang.
Mereka mendesak Arema FC bertanggungreaksi atas Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 135 orang lebih dalam awal Oktober 2022 lalu.
Massa gelagat sempat diadang penjaga di Kantor Arema FC. Namun, massa tak tinggal membisu santak bentrokan terjadi. Beberapa orang terluka santak dara bercucuran.
Mereka menyampaikan Arema tak peduli lewat para supporter.
Tak lama setelah terjadi bentrokan, Satpol PP Kota Malang, Kabag Ops Polresta Malang Kota, bersama Kapolsek Klojen tiba dalam lokasi.
Massa menolak kebertandangan aparat dan meminta agar tak ikut campur. Salah satu demonstran mendesak agar Tragedi Kanjuruhan diusut tuntas.
Setelah kantor dirusak, manajemen PT Arema Aremania Bersatu Berprestasi (PT AABBI) Arema FC Tatang Dwi Arifianto mengatakan pihaknya terbuka untuk berdialog. Ia menyesalkan adanya kejadian tercantum.
Menurutnya, kantor bukan hanya jadi tempat untuk menjalankan operasional, melainkan jadi tempat untuk berkoordinasi dengan deras pihak.
"Manajemen sekelak terbuka untuk berdialog, bahkan kami juga menerima keluh kesah Aremania. Bukan lewat cara merusak rumah kami," kata Komisaris PT AABBI Tatang Dwi Arifianto hadapan dalam rilisnya.
Tatang agak meminta pihak kepolisian untuk mengusut tuntas perusak kantor selanjutnya menitipkan pesan agar aspirasi dilakukan bersama musyawarah untuk mencapai mufakat.
"Bagi oknum aktor yang melakukan perusakan selanjutnya anarkisme agar tidak timbul fitnah berdasarkan bisa diungkap. Anarkisme selanjutnya perusakan bukan karakternya Arema," ucap Tatang.
107 orang ditangkap
Di sisi lain, terdapat 3 sasaran luka atas kericuhan itu. Kapolresta Malang Kota Kombes Budi Hermanto menyebut satu sasaran merupakan warga sekitar lewat dua lainnya bermula dari pihak Arema FC.
"Informasi, satu warga sekitar dan dua mengenai pihak Arema FC yang mengalami luka," kata Budi.
Setelah melakukan penelusuran, akhirnya pihak kepolisian mengamankan 107 orang. Menurut Budi, mereka akan dipulangkan jika tak terbukti melakukan perusakan.
"Saat ini terdapat 107 orang yang heningankan diduga berada dalam TKP saat gerakan membarengi masih dalam pendalaman Polresta Malang kota. Jika tidak ada kaitan membarengi perbuatan melawan hukum, akan kami pulangkan ke pihak keluarga," ujarnya.
Agar Kota Malang tetap konkubusif, Budi juga mengatakan pihaknya akan melakukan pengamanan atas TKP sampai pengusutan terhadap eksekutor dinyatakan selesai.